Konspirasi Flat Earth
TEORI KONSPIRASI BUMI DATAR (FLAT EARTH): Kebangkitan Ketidakpercayaan Sains di Era Digital
Teori Konspirasi Bumi Datar (Flat Earth) adalah salah satu keyakinan alternatif yang paling provokatif dan paling bertentangan dengan konsensus ilmiah yang telah mapan selama lebih dari dua milenium. Meskipun konsep Bumi sebagai bola (globe) telah diterima secara universal oleh para ilmuwan sejak zaman Yunani Kuno (sekitar abad ke-3 SM), ide bahwa Bumi berbentuk cakram datar dengan "dinding es" di sekelilingnya mengalami kebangkitan yang signifikan di era digital abad ke-21.
Gerakan ini bukan sekadar ketidakpahaman sederhana tentang sains, melainkan sebuah fenomena sosial yang mengakar pada ketidakpercayaan yang mendalam terhadap otoritas, lembaga ilmiah (seperti NASA), dan pemerintah.
Model Bumi Datar Versi Modern
Para penganut Bumi Datar (Flat Earthers) tidak hanya meyakini bahwa planet kita adalah datar, tetapi mereka juga menyusun model kosmos yang radikal untuk mendukung pandangan mereka. Model yang paling populer adalah Azimuthal Equidistant Projection, yang menampilkan:
Bumi sebagai Cakram Datar: Kutub Utara berada di pusat cakram.
Dinding Es Antartika: Benua Antartika tidak dianggap sebagai benua di kutub selatan, melainkan sebagai dinding es raksasa yang mengelilingi seluruh tepi cakram Bumi. Dinding ini berfungsi menahan lautan agar tidak tumpah ke luar angkasa.
Matahari dan Bulan Lokal: Matahari dan Bulan jauh lebih kecil dari ukuran sebenarnya dan berputar di atas cakram Bumi pada ketinggian yang relatif rendah (sekitar 3.000 hingga 5.000 km).
Cahaya Sorot (Spotlight): Siang dan malam dijelaskan karena Matahari bergerak dalam lingkaran di atas Bumi, menyinari bagian tertentu seperti lampu sorot, bukan karena Bumi berotasi.
Ketiadaan Gravitasi: Konsep gravitasi seperti yang dipahami secara ilmiah ditolak. Ada yang berpendapat bahwa cakram Bumi terus berakselerasi ke atas dengan kecepatan konstan, menciptakan ilusi gaya tarik yang kita sebut gravitasi.
Argumen Kunci Para Flat Earthers dan Bantahan Ilmiah
Untuk membenarkan model mereka, para penganut Bumi Datar mengajukan serangkaian "bukti" yang sebenarnya adalah kesalahpahaman tentang optik, skala, dan fisika.
Akar Sejarah dan Kebangkitan Modern
Keyakinan Bumi Datar modern berawal pada abad ke-19 dengan sosok Samuel Rowbotham di Inggris. Menggunakan nama samaran "Parallax," ia menerbitkan karya Zetetic Astronomy yang berpendapat bahwa Bumi adalah cakram datar yang dikelilingi oleh es Antartika.
Kebangkitan utamanya terjadi pada abad ke-21, dipicu oleh tiga faktor utama:
Media Sosial: Platform seperti YouTube menjadi mesin penyebar yang efektif. Algoritma YouTube sering kali merekomendasikan video "pembongkaran rahasia" setelah pengguna menonton satu video tentang teori konspirasi, menciptakan "lubang kelinci" (rabbit hole) yang menarik pengikut baru.
Ketidakpercayaan Institusional: Setelah peristiwa besar seperti krisis ekonomi dan konflik politik, meningkatnya ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah, media, dan lembaga ilmiah membuat narasi konspirasi lebih mudah diterima.
Rasa Komunitas: Gerakan Bumi Datar menyediakan rasa kebersamaan dan identitas bagi para pengikutnya. Merasa menjadi bagian dari sekelompok kecil orang yang "mengetahui kebenaran" yang disembunyikan oleh "mereka di atas" memberikan rasa istimewa.
Mengapa Konspirasi Ini Begitu Bertahan?
Psikologi di balik keyakinan Bumi Datar menunjukkan bahwa hal itu kurang berkaitan dengan fisika dan lebih berkaitan dengan psikologi sosial:
Penyangkalan Sains (Science Denial): Flat Earth adalah bentuk ekstrem dari penolakan sains, di mana orang menolak bukti empiris demi narasi yang lebih dramatis dan sejalan dengan pandangan mereka.
Keinginan Kontrol: Dalam dunia yang kompleks dan tidak terduga, meyakini adanya konspirasi yang terorganisir memberikan ilusi bahwa ada penjelasan logis di balik kekacauan, bahkan jika penjelasan itu salah.
Pada akhirnya, meskipun bukti ilmiah untuk Bumi berbentuk bola sangat kuat dan dapat diverifikasi oleh siapa pun yang melakukan pengamatan sederhana (seperti gerhana bulan, pengamatan bintang di belahan bumi berbeda, dan navigasi penerbangan), gerakan Bumi Datar tetap menjadi contoh nyata bagaimana ketidakpercayaan institusional dapat menggerakkan gerakan sosial yang menolak pengetahuan ilmiah yang mendasar.

.jpg)
Komentar
Posting Komentar