Sabtu, 27 September 2025

Misteri Stonehenge: Tempat Ritual atau Teknologi Kuno?

 Misteri Stonehenge: Tempat Ritual atau Teknologi Kuno?

Misteri Stonehenge berpusat pada dua pertanyaan utama: Apa tujuannya dan bagaimana peradaban Neolitikum dapat membangunnya tanpa teknologi modern. Meskipun tidak ada catatan tertulis, arkeologi telah mengungkap teori-teori terkuat.




Tujuan: Tempat Ritual Multiguna

Para ahli kini meyakini bahwa Stonehenge, yang dibangun dalam beberapa fase antara sekitar tahun 3100 SM hingga 1600 SM, berfungsi sebagai kompleks ritual besar yang memiliki makna ganda:

  1. Observatorium Astronomi: Ini adalah teori yang paling diterima. Seluruh tata letak monumen selaras sempurna dengan pergerakan matahari, khususnya titik matahari terbit pada Solstis Musim Panas dan titik matahari terbenam pada Solstis Musim Dingin. Keselarasan ini menunjukkan bahwa situs tersebut digunakan untuk menandai siklus musim dan mungkin memprediksi peristiwa langit penting, yang vital untuk pertanian dan upacara keagamaan.

  2. Tempat Penghormatan Leluhur dan Pemakaman: Tahap awal Stonehenge (sekitar 3000 SM) adalah salah satu pemakaman kremasi terbesar di Inggris. Situs ini digunakan untuk mengubur orang-orang penting selama berabad-abad, menjadikannya kuil yang didedikasikan untuk dunia orang mati atau leluhur.

  3. Pusat Penyembuhan: Beberapa sisa-sisa manusia yang ditemukan di situs tersebut menunjukkan adanya luka dan penyakit. Hal ini, ditambah dengan asal-usul batu biru (bluestones) yang dibawa dari Bukit Preseli di Wales (lebih dari 250 km jauhnya), menimbulkan teori bahwa batu-batu tersebut dianggap memiliki kekuatan penyembuhan magis dan Stonehenge adalah tempat peziarahan bagi orang sakit.


Teknik Pembangunan: Menggerakkan Raksasa

Misteri yang paling membingungkan adalah bagaimana batu-batu raksasa ini dipindahkan dan didirikan.

Sumber dan Transportasi Batu

  • Batu Sarsen (Besar): Batu-batu ini rata-rata berbobot 25 ton (setara empat gajah). Penelitian terbaru mengonfirmasi bahwa sebagian besar batu Sarsen berasal dari West Woods, sekitar 25-30 km di utara Stonehenge.

    • Cara Transportasi: Diperkirakan menggunakan kombinasi papan kayu gelondongan, tali, dan tenaga manusia dalam jumlah besar untuk menyeret atau menggulirkannya.

  • Batu Biru (Bluestones, Lebih Kecil): Batu-batu ini, meskipun lebih kecil, memiliki bobot 2 hingga 5 ton dan diangkut dari jarak yang sangat jauh, yaitu Bukit Preseli di Wales (lebih dari 250 km).

    • Cara Transportasi: Ada dua teori utama: dipindahkan secara alami oleh gletser (tidak banyak didukung) atau ditarik oleh manusia melalui jalur darat dan air yang rumit. Penemuan lingkaran batu purba di Waun Mawn, Wales, yang memiliki diameter dan orientasi yang sama dengan lubang Bluestone di Stonehenge, menunjukkan bahwa batu-batu itu mungkin adalah "warisan" yang dipindahkan ketika komunitas itu bermigrasi.

Konstruksi yang Canggih

  • Penyambungan Kayu pada Batu: Para pembangun menggunakan teknik sambungan yang biasanya hanya ditemukan pada pengerjaan kayu: sambungan "mortise-and-tenon" (lubang dan pasak) dan "tongue-and-groove" (lidah dan alur) untuk menyatukan batu-batu tegak (uprights) dengan ambang horizontal (lintels). Teknik ini memberikan kekuatan dan presisi luar biasa yang memungkinkan monumen bertahan ribuan tahun.

  • Pengangkatan: Diduga batu-batu didirikan menggunakan sistem tali, tuas kayu, dan lubang miring di tanah yang memungkinkan pekerja menarik batu tegak, lalu menstabilkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Stupid Boss (2016) – sukses besar di Malaysia dan Asia Tenggara.

  My Stupid Boss (2016) – Komedi Indonesia yang Menaklukkan Asia Tenggara Sutradara: Upi Avianto Produser: MD Pictures Pemain utama: R...