The Babadook (2014): Ketika Duka Berubah Menjadi Monster
🔹 Informasi Umum
-
Judul: The Babadook
-
Tahun Rilis: 2014
-
Sutradara & Penulis: Jennifer Kent
-
Produser: Kristina Ceyton, Kristian Moliere
-
Negara Asal: Australia
-
Genre: Horor Psikologis, Drama, Thriller
-
Durasi: 94 menit
-
Pemain Utama:
-
Essie Davis sebagai Amelia Vanek
-
Noah Wiseman sebagai Samuel Vanek
-
Daniel Henshall sebagai Robbie
-
👁️ Sinopsis
Kisah ini berpusat pada Amelia Vanek, seorang ibu tunggal yang masih trauma akibat kematian suaminya, yang meninggal tragis dalam kecelakaan mobil saat mengantarnya ke rumah sakit untuk melahirkan anak mereka, Samuel.
Tujuh tahun kemudian, Amelia masih berjuang mengasuh Samuel yang sulit diatur dan sering berperilaku aneh. Samuel percaya bahwa ada monster yang bersembunyi di rumah mereka.
Suatu malam, Amelia menemukan sebuah buku misterius di rak kamar anaknya berjudul “Mister Babadook”.
Isi buku itu mengisahkan tentang sosok hitam tinggi berwajah pucat, mengenakan mantel panjang dan topi tinggi — The Babadook — yang akan muncul setelah seseorang membaca kisahnya.
Buku itu berakhir dengan kalimat menyeramkan:
“Once you let him in… you can never get rid of the Babadook.”
(Sekali kau biarkan dia masuk... kau takkan bisa mengusirnya lagi.)
Sejak malam itu, hal-hal aneh mulai terjadi.
Pintu terbuka sendiri, suara langkah di lorong, dan bayangan tinggi melintas di rumah mereka.
Amelia mulai kehilangan tidur, kesabaran, dan akhirnya kewarasannya.
Tapi semakin dalam film berjalan, semakin jelas bahwa Babadook bukan hanya monster fisik — melainkan perwujudan dari kesedihan, kemarahan, dan trauma Amelia yang selama ini ia pendam.
Ketika Amelia akhirnya menghadapi rasa dukanya dan menerima kehadiran Babadook, makhluk itu tidak lagi menguasainya.
Namun ia tidak menghilang — Amelia “memeliharanya” di ruang bawah tanah, memberi makan setiap hari.
Karena duka… tidak bisa dihapus. Hanya bisa diterima. 💔
⚡ Kelebihan Film
-
Simbolisme Psikologis yang Kuat
The Babadook menggunakan horor untuk menggambarkan trauma, depresi, dan kehilangan seorang ibu tunggal dengan cara yang sangat manusiawi. -
Akting Brilian dari Essie Davis
Penampilannya begitu intens dan emosional, membuat penonton merasakan tekanan mental dan ketakutan yang ia alami. -
Atmosfer Gelap dan Menyesakkan
Desain rumah sempit, warna abu-abu, dan pencahayaan redup memperkuat suasana depresi. -
Monster Ikonik dan Simbolis
Sosok The Babadook menjadi simbol horor psikologis modern — bukan hanya menakutkan, tapi juga bermakna dalam.
🔍 Fakta Menarik
-
Film ini berasal dari film pendek karya Jennifer Kent berjudul Monster (2005).
-
The Babadook mendapat standing ovation di Sundance Film Festival dan dipuji kritikus di seluruh dunia.
-
Banyak psikolog dan penulis film menganggap Babadook sebagai personifikasi dari depresi — “monster yang muncul saat seseorang menolak menghadapi kesedihan.”
-
Karakter Babadook secara tak sengaja menjadi ikon komunitas LGBTQ+, karena pesan filmnya tentang “menerima sisi gelap diri.”
-
Dibuat dengan anggaran kecil sekitar USD 2 juta, film ini berhasil mencetak keuntungan besar dan menjadi film horor independen paling berpengaruh dekade 2010-an.
💬 Kesimpulan
The Babadook (2014) adalah horor yang cerdas, emosional, dan menyayat hati.
Ia bukan sekadar kisah tentang monster di bawah ranjang, tetapi tentang bayangan duka yang menghantui jiwa manusia.
Dengan simbolisme mendalam, akting memukau, dan atmosfer gelap yang tak terlupakan, The Babadook membuktikan bahwa ketakutan sejati bukan datang dari luar… tapi dari dalam diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar