3D puzzle pertama kali ditemukan oleh Paul Gallant, seorang penemu amatir asal Kanada. Pada tahun 1989, ia menciptakan puzzle 3D pertama menggunakan potongan busa polietilena yang dilapisi dengan kertas berwarna . Puzzle ini kemudian menjadi sangat populer dan diproduksi secara massal oleh perusahaannya, Wrebbit, yang didirikan pada tahun 1991
3D puzzle adalah permainan teka-teki yang mengasah pikiran dengan cara menyusun elemen-elemen menjadi struktur bangunan tiga dimensi. Permainan ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga edukatif, karena melibatkan keterampilan visual dan logika untuk menyelesaikannya.
1. Jigsaw 3D Puzzle: Terdiri dari potongan-potongan yang harus disusun menjadi bentuk tiga dimensi, seperti bangunan atau kendaraan.
2. Mechanical 3D Puzzle: Memerlukan perakitan bagian-bagian mekanis untuk membentuk objek yang dapat bergerak.
3. Crystal 3D Puzzle: Terbuat dari bahan transparan yang memberikan efek kristal saat disusun.
4. Wooden 3D Puzzle: Dibuat dari kayu dan sering kali berbentuk model arsitektur atau hewan.
• Mengasah Keterampilan Motorik Halus: Membantu meningkatkan koordinasi tangan dan mata.
• Melatih Kesabaran dan Ketelitian: Membutuhkan waktu dan perhatian terhadap detail.
• Meningkatkan Kemampuan Problem Solving: Menantang pemain untuk menemukan solusi kreatif.
• Edukasi dan Pengetahuan: Beberapa 3D puzzle dirancang untuk memberikan pengetahuan tentang struktur dan fungsi bangunan tertentu, seperti Rumah Gadanghttps://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Jurnal_Desain/article/download/8124/3617.
Salah satu contoh 3D puzzle edukatif adalah prototipe Rumah Gadang Rajo Babandiang, yang tidak hanya mengajarkan cara menyusun elemen puzzle tetapi juga memberikan pengetahuan tentang nilai dan makna arsitektur tradisional Minangkabauhttps
Tidak ada komentar:
Posting Komentar