Minggu, 19 Oktober 2025

Before, Now & Then (Nana) (2022) – film elegan yang tayang di Berlinale.

 

Siap! Berikut versi artikel bergaya sinematik dan elegan untuk Before, Now & Then (Nana) (2022), salah satu karya Indonesia paling berkelas yang berhasil bersinar di festival film dunia 👇


🌸 Before, Now & Then (Nana) (2022)



Sutradara: Kamila Andini
Pemeran: Happy Salma, Laura Basuki, Arswendy Bening Swara, Ibnu Jamil
Genre: Drama, Sejarah, Feminis, Melankolis


💐 Sinopsis Singkat

Film ini berlatar Jawa Barat pada tahun 1960-an, masa penuh gejolak politik dan sosial setelah perang.
Ceritanya mengikuti kehidupan Nana (Happy Salma), seorang perempuan Sunda yang harus bertahan hidup setelah kehilangan suami dan harta benda akibat konflik politik.

Bertahun-tahun kemudian, ia menikah dengan seorang pengusaha kaya, tetapi hidupnya terasa hampa.
Di tengah kesunyian batinnya, Nana bertemu Ino (Laura Basuki) — istri muda suaminya — dan hubungan mereka berkembang menjadi persahabatan yang lembut namun kompleks.

Melalui tatapan dan keheningan, film ini mengungkap rasa kehilangan, kekuatan perempuan, dan kemampuan untuk memaafkan masa lalu.


🪞 Tema & Makna

  • Mengangkat isu perempuan, kelas sosial, dan trauma sejarah Indonesia pasca-perang.

  • Menjadi refleksi tentang bagaimana perempuan menemukan identitas dan kebebasan di tengah sistem patriarki.

  • Tidak berfokus pada konflik besar, tapi pada keheningan, rasa, dan emosi halus yang tak terucap.

  • Film ini adalah puisi visual tentang waktu, cinta, dan ketahanan batin.


🌍 Prestasi Internasional

  • Tayang perdana di Berlin International Film Festival (Berlinale) 2022, salah satu dari tiga festival film paling bergengsi di dunia.

  • 🏆 Laura Basuki memenangkan Silver Bear (Best Supporting Performance) — penghargaan akting tertinggi kedua di Berlinale.

  • Dipuji oleh kritikus Eropa karena sinematografinya yang lembut dan narasinya yang puitis.

  • Ditayangkan di Busan International Film Festival, Melbourne International Film Festival, dan Hong Kong International Film Festival.

  • Disebut oleh The Guardian dan Variety sebagai “film Asia yang penuh keindahan dan kedalaman emosional.”


🎥 Gaya Sinematik

  • Kamila Andini menggunakan visual bergaya klasik dengan tone warna pastel dan pencahayaan lembut.

  • Sinematografi dari Batara Goempar menghadirkan suasana nostalgia dan keindahan alam Jawa Barat yang tenang.

  • Setiap adegan disusun seperti lukisan bergerak — sunyi, perlahan, dan penuh makna tersembunyi.

  • Musik gamelan dan ambient alami memperkuat nuansa spiritual dan elegan.

  • Dialognya minim, tapi setiap tatapan dan gerak tubuh mengandung beban emosional yang kuat.


🌿 Fakta Menarik

  • Terinspirasi dari kisah nyata keluarga Happy Salma, yang juga menjadi produser film ini.

  • Kamila Andini, putri sutradara legendaris Garin Nugroho, disebut sebagai sutradara perempuan paling berpengaruh di Asia Tenggara.

  • Film ini menjadi bagian dari trilogi feminis Kamila Andini, setelah The Seen and Unseen (2017) dan Yuni (2021).

  • Proses riset dan produksi memakan waktu lebih dari 5 tahun, dengan fokus pada detail budaya Sunda dan pakaian tradisional.

  • Disebut oleh banyak kritikus sebagai “film Indonesia paling indah secara visual dalam dekade terakhir.”


🏆 Kesimpulan

Before, Now & Then (Nana) bukan sekadar film — ia adalah lukisan perasaan yang hidup.
Sebuah karya yang menghadirkan keanggunan, keheningan, dan kekuatan perempuan Indonesia ke layar internasional.
Kamila Andini membuktikan bahwa sinema Indonesia bisa anggun, cerdas, dan penuh jiwa, setara dengan film-film terbaik dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Stupid Boss (2016) – sukses besar di Malaysia dan Asia Tenggara.

  My Stupid Boss (2016) – Komedi Indonesia yang Menaklukkan Asia Tenggara Sutradara: Upi Avianto Produser: MD Pictures Pemain utama: R...